Mentari
“ Siapa yang bisa hidup tanpa Mentari? “
Dari mulai pagi, Mentari telah hadir dengan warna jingganya yang membangunkan jiwa dan raga untuk mengingatkan manusia bahwa ada sesuatu yang harus mereka kejar, ada sesuatu yang harus mereka capai, dan ada sesuatu yang harus mereka lakukan. Menjadi penanda bahwa semua itu harus dimulai.
Berjalannya waktu hari semakin ditinggal sang Mentari, sore hari Mentari pun hadir kembali dengan jingganya yang menawan, cantik, dan juga elegan. Menandakan bahwa hari ini hampir usai dan seluruh kehidupan butuh peristirahatan, kembali pulang bertemu orang tersayang, kembali pulang bertemu rumah ternyaman, dan kembali pulang untuk bersiap menatap kenyataan dihari yang akan datang.
Mentari adalah keseimbangan kehidupan. Mentari hadir di Bumi pada pagi hari sebagai penanda bahwa hidup ini harus dimulai dan hadir di sore sebagai penanda bahwa hidup ini juga butuh peristirahatan. Bagaimana mungkin manusia selalu hidup dengan aktivitas tanpa beristahat, begitu pun sebaliknya. Jingga yang ditampilkannya adalah sebuah pesan bahwa Mentari ada dan dekat dengan manusia didalam hidupnya.
Memang Mentari tidak bisa kita tatap secara langsung keberadaannya sebab terlalu cerahnya cahaya yang dipancarkan olehnya, namun kita yakin bahwasannya Mentari adalah pendamping hidup didalan kegelapan. Inilah keyakinan, tidak perlu terlihat namun dapat dirasakan kehadirannya. Sangat bersyukur bila mana dapat selalu bertemu Mentari. Ketika Mentari masih hadir di Bumi tandanya Tuhan masih menyayangimu sebagai manusia yang harus bertanggung jawab atas segala kewajiban di kehidupan.
Untuk Mentari, jangan lelah untuk terangi Bumi sampai waktunya tiba dimana semua kehidupan telah berakhir. Bumi ini butuh Mentari.